Inilah Contoh Struktur Penggajian yang Bisa Digunakan HRD
Menentukan contoh struktur penggajian yang tepat bukan hanya soal angka, tapi juga mencerminkan keadilan, transparansi, dan profesionalisme perusahaan.
Bagi tim HRD, memiliki acuan yang jelas sangat penting untuk menghindari kesalahan perhitungan dan menjaga kepercayaan karyawan.
Dalam artikel ini, kami sajikan contoh struktur penggajian yang bisa langsung Anda terapkan atau sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Yuk, simak sampai selesai dan temukan format terbaik untuk sistem penggajian di tempat Anda!
Apa Itu Struktur Penggajian?
Struktur penggajian adalah kerangka atau sistem yang digunakan perusahaan untuk menentukan dan mengatur pembayaran gaji kepada karyawan.
Struktur ini mencakup gaji pokok, tunjangan, insentif, hingga potongan-potongan yang bersifat wajib maupun sukarela.
Struktur ini disusun berdasarkan beberapa faktor utama seperti:
- Jabatan dan level tanggung jawab
- Masa kerja
- Kompetensi dan kontribusi
- Standar industri dan regional
- Peraturan perundang-undangan (misalnya Upah Minimum)
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 1 Tahun 2017, setiap perusahaan wajib menyusun dan memberlakukan struktur dan skala upah yang mempertimbangkan kelayakan dan keadilan. Ini menjadi dasar penting agar HRD tidak menyusun struktur penggajian secara asal-asalan.
Komponen dalam Struktur Penggajian
Struktur penggajian terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berkaitan. Berikut adalah komponen yang umumnya terdapat dalam struktur penggajian:
1. Gaji Pokok
Merupakan kompensasi dasar yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan posisi atau jabatan. Gaji pokok harus memenuhi standar upah minimum dan menjadi komponen terbesar dalam total penghasilan karyawan.
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan yang diberikan secara rutin setiap bulan tanpa terikat kinerja atau kehadiran. Contoh:
- Tunjangan jabatan
- Tunjangan keluarga
- Tunjangan transportasi tetap
3. Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan yang diberikan berdasarkan kondisi tertentu, seperti kehadiran atau hasil kerja. Contohnya:
- Uang makan harian
- Uang lembur
- Bonus penjualan
- Komisi
4. Potongan Gaji
Potongan terhadap gaji karyawan bisa berasal dari kewajiban hukum maupun kesepakatan. Contoh:
- Pajak penghasilan (PPh 21)
- Iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
- Potongan pinjaman koperasi atau kasbon
5. Take Home Pay (THP)
THP adalah jumlah akhir gaji yang diterima karyawan setelah dikurangi seluruh potongan. Ini merupakan angka yang paling diperhatikan oleh karyawan karena mencerminkan penghasilan bersih yang bisa digunakan.
6. Insentif dan Bonus
Komponen ini bisa bersifat rutin atau tahunan, seperti:
- Bonus kinerja tahunan
- THR (Tunjangan Hari Raya)
- Bonus loyalitas atau penghargaan masa kerja
7. Fasilitas Non-Tunai (Opsional)
Beberapa perusahaan juga memberikan fasilitas tambahan seperti:
- Asuransi kesehatan tambahan
- Kendaraan dinas
- Program kesejahteraan karyawan
Contoh Struktur Penggajian yang Sederhana
Struktur ini cocok untuk perusahaan skala kecil hingga menengah (UMKM) dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak dan sistem manajemen yang belum terlalu kompleks.
Berikut contoh perhitungan gaji untuk posisi staf administrasi:
Komponen | Nominal (Rp) |
---|---|
Gaji Pokok | 3.000.000 |
Tunjangan Transport Tetap | 300.000 |
Uang Makan (20 hari kerja) | 600.000 |
Total Gaji Kotor | 3.900.000 |
Potongan BPJS Kesehatan | (75.000) |
Potongan BPJS Ketenagakerjaan | (60.000) |
Take Home Pay | 3.765.000 |
Struktur ini cukup fleksibel dan mudah dikelola, terutama jika belum menggunakan software payroll.
Contoh Struktur Penggajian yang Kompleks
Untuk perusahaan besar dengan banyak level jabatan dan karyawan, struktur penggajian biasanya lebih kompleks dan berlapis. Pendekatan yang umum digunakan adalah sistem grading dan performance-based pay.
Berikut adalah simulasi struktur gaji untuk posisi manajer yang sedikit kompleks dari pada karyawan biasa:
Komponen | Nominal (Rp) |
Gaji Pokok | 10.000.000 |
Tunjangan Jabatan | 1.500.000 |
Tunjangan Kesehatan | 500.000 |
Bonus Kinerja (rata-rata kuartal) | 2.000.000 |
Uang Makan Harian | 1.000.000 |
Total Gaji Kotor | 15.000.000 |
Potongan PPh 21 | (500.000) |
Potongan BPJS Kesehatan | (150.000) |
Potongan BPJS Ketenagakerjaan | (200.000) |
Take Home Pay | 14.150.000 |
Struktur ini memungkinkan perusahaan untuk:
- Menyesuaikan kompensasi berdasarkan kontribusi individu.
- Menerapkan sistem kenaikan gaji secara transparan.
- Memberikan motivasi melalui bonus atau insentif.
Banyak perusahaan besar juga menggunakan software payroll dan ERP seperti OnTime Payroll, Mekari Talenta, Gadjian, LinovHR, atau SAP HR untuk mengotomatisasi proses penggajian dan menghindari human error.
Post Comment